Rabu, 22 Juli 2020

Hakikat Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli dalam mencapai kemandirian.

Bimbingan dan konseling merupakan komponen integral sistem pendidikan pada setiap satuan pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik/konseli agar mencapai perkembangan yang utuh dan optimal. Sebagai komponen integral, wilayah bimbingan dan konseling yang memandirikan secara terpadu bersinergi dengan wilayah layanan administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan pembelajaran yang mendidik. Posisi bimbingan dan konseling dalam system pendidikan digambarkan pada gambar

Sebagai komponen yang terpadu dalam sistem pendidikan, bimbingan dan konseling memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami diri dan lingkungan, menerima diri, mengarahkan diri, dan mengambil keputusan, serta merealisasikan diri secara bertanggung jawab, sehingga tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya. Pemetaan layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan seperti tertera pada Gambar 1, menampilkan dengan jelas kesejajaran antara posisi layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dengan layanan manajemen dan kepemimpinan, serta layanan pembelajaran yang mendidik.

Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan diselenggarakan untuk membantupeserta didik/konseli dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tugas perkembangan ini diantaranya meliputi:

  1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan minat manusia.
  3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.
  4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat.
  5. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas.
  6. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
  7. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
  8. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
  9. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni;
  10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya; dan
  11. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup berkeluarga.

Sumber:

Suryapranata, Sumarna. 2016. Panduan operasional penyelenggaraan Bimbingan dan konseling Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Ditjen Guru Dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud


Sabtu, 18 Juli 2020

APA ITU GURU BK…???

Oleh: Muhammad Akhi

 

Oke mas bro dan mba bro yang saya cintai dan yang saya banggakan, khususnya siswa-siswi SMA An-nuriyyah Bumiayu. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan informasi mengenai apa itu Guru BK,,,pertanyaan yang pertama terbesit mengapa saya membuat artikel ini? Nganggo apa jane? Trus tujuane apa sh?.

Oke mas bro saya akan menjawab satu persatu dari semua pertanyaan yang mungkin terbesit didalam pikiran mas bro..” mengapa saya membuat artikel ini? Nganggo apa jane? Trus tujuane apa sh?.?” yang pertama dan yang sangat utama adalah  saya ingin mengarahkan persepsi mas bro dan mba bro pada Guru BK di sekolah…mungkin sebagian mas bro dan mba bro menganggap bahwa guru BK adalah “tukang hukum’’…’’tukang Cukur rambut godrong’’’’tukang mrentahi masukna baju’’…’’guru sing nyengiti, kakehen aturan’’…’’tukang hukum pas telat masuk sekola’’...’’tukang marani bocah sing ora pernah mlebu’’…”Masuk BK adalah Aib” ..’’tukang dan tukang blab la’’…duh duhh…kalo persepsi seperti ini yang telah tertanam dalam pikiran mas bro dan mba bro…ya bratii memang benar, ini lah yang menajadi penyebab mengapa mas bro dan mba bro tidak pernah atau bahkan malas berurusan dengan Guru BK.

Persepsi kedua yang mungkin menjadi penyebab mengapa mas bro dan mba bro tidak memiliki keinginan bertemu dengan Guru BK adalah “Tidak Merasa Dirinya Bermasalah”…”betull lih”..hehe…yaa wajar saja ketika mas bro dan mba bro tidak merasa dirinya bermasalh….ya mungkin saja persepsi mas bro menganggap bahwa masalah adalah sesuatu yang negative dan menganggu pikiran dan perasaan...yaaa okelah dapat dimaklumi dan cukup dibenarkan.. “eh pak emang ana yah masalah positif?”…yaa ada..”seperti apa contohnya pak?”…oke tek jawab yaa…sekarang mas bro dan mba bro bercermin dan siapkan satu lembar kertas dan pensil…sekarang buatlah tabel seperti berikut :

No

Saya sudah Bisa

Saya belum Bisa

1

 

 

2

 

 

3

 

 

4

 

 

 

Nahh klo sudah buat tabel diatas, silahkan mas bro dan mba bro,  tulis kelebihan dan kekurangan diri…naah byasanya diri kita lebih lihai menuliskan kekurangan kita dari pada kelebihan kita..hehe..Betull?...naahh kalo sudah ngisi tabel diatas masih bisa merasa bahwa dirinya tidak bermasalah? Yakin nih tidak mau berkonsultasi dengan Guru Bk?hehee

Oke mas bro dan mba bro…Yaa…kalo saya pribadi sh tidak heran dan sangat memaklumi mas bro dan mba bro memiliki persepsi seperti di atas…ya karena mas bro dan mba bro belum tau betull apa itu Guru BK..? Apa pentinya Guru BK di sekolah? Apa pentingnya BK bagi siswa? Dan apa fungsi dan peran Guru BK disekolah? Nahh langsung saja saya akan menyampaikannya.

Apa itu BK (Bimbingan dan Konseling)?

Bimbingan adalah suatu usaha yang diberikan oleh konselor  (guru Bk) kepada klien (siswa) agar mampu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki

Konseling adalah proses interaksi antara konselor (guru Bk)  dengan klien (Siswa) baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu memandirikan konseli (siswa) dalam memecahkan permasalahan yang dialaminya (Badrujaman, 2011).

Dari pengertian dapat dipahami secara ringkas bahwa BK tidak hanya menangani permasalahan siswa, tetapi juga membantu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.

Apa Tujuan BK?

Tujuan umumnya adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dalam UU Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989 (UU No. 2/1989) yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan Khususnya adalah secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan perkembangannya yang meliputi aspek :

1.      aspek pribadi-sosial siswa antara lain:

-          Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.

-          Mempu menghargai orang lain

-          Memiliki rasa tanggungjawab

-          Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi

-          Dapat menyelesaikan konflik

-          Dapat membuat keputusan secara efektif.

2.       aspek perkembangan belajar (akademik) adalah :

-          Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.

-          Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan

-          Mampu belajar secara efektif

-          Memiliki keterampilan, kemampuan dan minat.

3.      Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek perkembangan karir, antara lain:

-Mampu membentuk identitas karir, dengan mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam lingkungan kerja

-Mampu merencanakan masa depan

-Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir

-Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat.

Apa Fungsi BK disekolah?

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 2 menyebutkan bahwa layanan Bimbingan dan Konseling bagi Konseli pada satuan pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut: (1) Pemahaman diri dan lingkungan; (2) Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan; (3) Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan; (4) Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir; (5) Pencegahan timbulnya masalah; (6) Perbaikan dan penyembuhan; (7) Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri Konseli; (8) Pengembangan potensi optimal; (9) Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif; dan (10) Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.

Oke mas bro dan mba bro berdasarkann penjabarahn mengenai  pengertian Bimbingan Konseling, tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling di atas dapat disimpulkan secara singkat bahwa  Bimbingan dan konseling merupakan suatu interaksi berkelanjutan  antara  Guru Bk demgan siswa dalam upaya membantu dan membimbing, agar siswa mampu menyelelesaikan masalah dan meningkatkan kemampuannya secara mandiri.

Terimakasih saya ucapkan kepada mas bro dan mba bro yang telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini, semoga dengan kita membaca akan membuka perseps kita ke-arah yang lebih positif dan membangun.

 

 

Sumber:

Badrujaman. 2011. Teori dan Aplikasi Program Bimbingan dan Konseling.Jakarta: PT. Indeks.

 

Kamaluddin. 2011 “Bimbingan dan Konseling Sekolah”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 4.


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

 

 

APA ITU GURU BK?

Hakikat Bimbingan dan Konseling di Sekolah Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, o bjektif, logis, dan berkelanjutan serta t...